Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Geomorfologi
Disusun
oleh
WA ODE EMIRIA SRIKANDI NDANGI
471 417 015
WA ODE EMIRIA SRIKANDI NDANGI
471 417 015
Dosen
Pengampu:
Intan Noviantari Manyoe S.Si,M.T
Intan Noviantari Manyoe S.Si,M.T
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
2018
Reaktivitas
Sesar Kaligarang, Semarang
S. Poedjoprajitno, J. Wahyudiono, dan A.
Cita
Pusat
Survei Geologi, Jl. Diponegoro 57, Bandung
Sungai Kaligarang
membelah wilayah Semarang pada arah hampir utara - selatan. Lembah sungai ini
diduga merupakan sesar yang aktif sejak zaman Tersier hingga Kuarter.
Penelitian morfotektonik secara terperinci yang mengarah ke deformasi land-form di daerah ini sangat
diperlukan terutama untuk perencanaan
pengembangan kota.
·
Geomorfologi Regional
Dalam
Peta Geomorfologi Indonesia (Verstap-pen, 2000) disebutkan bahwa daerah
Semarang dan sekitarnya, pada umumnya ditempati oleh dataran aluvium dengan
beberapa pematang dan rawa buri .Endapan yang merupakan isian pada cekungan
antar-pegunungan dan kompleks perbu-kitan lipatan terdapat di sebagian Semarang
selatan dan timur. Wilayah lainnya merupakan morfologi kompleks endapan gunung
api.
Sesar berarah utara - selatan yang
memanjang di sebelah timur Semarang memotong endapan Kuarter hasil Gunung Api
Merbabu dan Merapi hingga dasar Laut Jawa di sebelah utara Semarang.
Santoso dan Kusumadinata (1999)
dalam Peta Geomorfologi Lembar Semarang dan Bagian Utara Ungaran,
memperlihatkan bahwa Semarang bagian utara, dari Kecamatan Tugu sampai
Kecamatan Semarang Timur bagian utara, dan sebagian daerah aliran Sungai
Kaligarang terbentuk oleh satuan bentukan asal struktur. Satuan bentukan asal
gunung api terdapat di bagian barat daya Semarang selatan, sementara satuan
bentukan asal sungai tersebar luas terutama di bagian timur.
Struktur rantai Sungai Kaligarang
segmen Tenjomoyo-Persen merupakan salah satu ekspresi morfologi bentukan
tektonik yang menyebabkan terjadinya perubahan pola alur sungai tersebut.
Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh gerak mendatar suatu sistem sesar. Diduga
bahwa indikasi morfo-tektonik
Resen tersebut merupakan manifestasi reaktivitas sesar tua. Di samping
mempengaruhi litologi Kuarter, sesar tersebut juga mempengaruhi batuan yang
lebih tua, Formasi Kerek berumur Miosen. Menurut Poedjoprajitno drr. (2007),
Sesar Kaligarang ini diduga sebagai sesar utama daerah Semarang yang diklasifikasikan
sebagai sesar jurus mendatar
mengiri. Ciri morfologi tektonik lainnya yang diekspresikan oleh terungkitnya
endapan banjir di sekitar alur Kaligarang segmen Tenjomoyo.
·
Stratigrafi
Daerah Semarang sebagian besar
tertutup oleh Formasi Damar yang berumur Plistosen dan sepa-njang pantai utara
oleh endapan alluvium
1.
Menurut Van Bemmelen (1970a),
Formasi Damar tersusun atas batupasir tufan,
konglomerat, dan breksi gunung api. Batupasir tersusun atas mineral gelap,
felspar dan kuarsa, serta sisa-sisa vertebrata. Van Bemmelen (1970a) juga
menyebutkan adanya sesar di selatan Semarang sebagai akibat runtuhnya Gunung
Unga-ran pada Plistosen Akhir.
2.
Sampurno (1979)
Daerah
Semarang bagian utara tersusun atas dataran aluvium pantai dan daerah
selatannya berupa perbukitan. Pada umumnya daerah dataran tingginya memben-tuk
perbukitan dengan permukaan hampir datar yang tersusun atas breksi gunung api,
konglomerat, dan tuf hasil erupsi Gunung Ungaran. Ketinggian dataran tingginya
sekitar 25 -100 m di atas permu-kaan laut. Pada batas antara dataran dengan
daerah perbukitan umumnya terbentuk tebing yang terjal sampai vertikal.
3.
Thanden drr. (1996)
T2
Bahwa
kegiat-an tektonik paling akhir di Semarang terjadi pada Plio-Plistosen.
Struktur sesar terutama berkembang sepanjang batas antara batuan yang berumur
Kuarter, yaitu Formasi Damar dengan Formasi Kaligetas maupun Kerek yang berumur
Miosen Tengah. Sesar tersebut terutama didominasi oleh sesar normal di bagian
timur. Sementara di bagian barat terutama didominasi oleh sesar naik. Beberapa
sesar men-datar berarah barat laut - tenggara berkembang di bagian barat Kecamatan Mijen.
4.
Menurut
Simandjuntak (2003),
Di selatan Semarang terdapat sesar sungkup (thrust fault) yang menerus hingga ke Bogor di barat dan Kendeng di
timur. Sesar sungkup ini dipotong oleh berbagai ukuran sesar jurus mendatar,
yang berarah barat laut tenggara atau timur laut - barat daya, di antaranya
Sesar Kaligarang ini
5. Pramumijoyo (2000)
Sesar-sesar aktif di Semarang
adalah hasil tekanan pada arah utara - selatan. Sesar naik yang aktif memo-tong
batuan berumur Plistosen Akhir maupun lebih muda.
Sesar Kaligarang Pada Tersier
Sesar-sesar yang dihasilkan pada zaman Tersier
terutama berarah utara - selatan, Sesar ini memotong Formasi Kerek dan Formasi
Kalibeng. Sesar ini aktif sebagai sesar menganan (Anderson, 1951). timur laut - barat daya dan barat - timur.
Sesar yang berarah umum utara - selatan merupakan sesar menganan. Sesar yang
berarah umum timur laut - barat daya meru-pakan sesar normal, sedangkan sesar
yang berarah barat - timur merupakan sesar mengiri. Lapisan batuan Tersier pada
masa ini kedudukannya berjurus relatif barat laut - teng-gara
Sesar Kaligarang pada Zaman Kuarter
Pada zaman Kuarter, sesar-sesar ini teraktif-kan
kembali. Sesar yang berarah utara - selatan teraktifkan lagi sebagai sesar
mengiri, dan Sesar Kaligarang termasuk dalam kelompok ini. Sesar yang berarah
timur laut - barat daya teraktifkan lagi sebagai sesar naik, termasuk di
dalamnya Sesar Kali Pengkol dan Sesar Kali Kreo, sedangkan sesar yang berarah
barat - timur teraktifkan lagi sebagai sesar naik menganan.Pengaktifan kembali
sesar-sesar ini sebagai akibat perubahan tegasan lokal (σ12), yaitu
berarah barat laut - tenggara. Perubahan ini telah mengaktifkan kembali
sesar-sesar yang telah ada sebelumnya, dengan arah pergerakan yang berbeda.
Berdasarkan
penelitian yang di lakukan oleh S. Poedjoprajitno, J. Wahyudiono, dan A. Cita
dapat di ambil kesimpulan Sesar Kaligarang yang membelah Kota Semarang pada
arah utara - selatan merupakan sesar yang aktif
sejak zaman Tersier hingga Kuarter. Pengukuran dan analisis data
lapangan menunjukkan bukti-bukti adanya sesar aktif di sekitar Kota Semarang.
Struktur undak beserta gawir-gawir sesar dan alur sungai terpotong (offset) merupakan bagian dari bukti
bahwa tektonika masih berlangsung di wilayah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar