Minggu, 08 April 2018

Review Jurnal Penggunaan Data Penginderaan Jarak Jauh Dalam analisis Bentukan Lahan Asal Proses Fluvial Di wilayah Karangsambung oleh Puguh Dwi Raharjo


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Geomorfologi

Disusun oleh
WA ODE EMIRIA SRIKANDI NDANGI
471 417 015

Dosen Pengampu:
Intan Noviantari Manyoe S.Si,M.T




 












PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018

PENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN ASAL PROSES FLUVIAL DI WILAYAH KARANGSAMBUNG

Puguh Dwi Raharjo


Citra penginderaan jauh berupa Landsat TM (Land Sattelite Thematic Mapper) merupakan citra multispektral yang dapat menyajikan informasi fisik permukaan lahan suatu daerah. Landsat TM terdiri dari tujuh saluran dengan resolusi spasial 30 meter untuk band 1-5 dan band 7, resolusi spasial untuk band 6 (inframerah thermal) adalah 120 meter. Perkiraan ukuran cakupan adalah 170 kilometer sebelah utara-selatan dan 183 kilometer sebelah timur-barat. Output dari analisis citra penginderaan jauh dilakukan suatu gambaran spasial dengan Sistem Informasi Geografis (SIG).
.
Klasifikasi bentuklahan didasarkan pada genesis, proses, dan batuan. Bentuklahan bentukan asal fluvial berhubungan dengan daerah-daerah penimbunan (sedimentasi) seperti lembah-lembah sungai besar dan dataran aluvial. Pada dasarnya bentuklahan ini disebabkan karena proses fluvial akibat proses air yang mengalir baik yang memusat (sungai) maupun aliran permukaan bebas (overlandflow). Ketiga aktivitas baik dari sungai maupun aliran bebas mencakup Erosi, Transportasi, dan Sedimentasi.
Erosion merupakan pelepasan progresif material dasar dan tebing sungai, yang diakibatkan karena proses menumbuk dan menggerus material sungai sehingga material alluvial yang tidak kompak seperti krakal, kerikil, pasir, dan lempung dapat terangkut.
Transportation pada sedimen yang terangkut tergantung pada ; debit sungai, material sedimen, kecepatan aliran.
Deposisi merupakan suatu pengendapan dari material-material permukaan yang terendapakan disuatu tempat dimana gaya yang bekerja sudah tidak aktif.

Geomorfologi yang membentuk bentukan lahan asal proses fluvial di wilayah karangsambung meliputi:
(A)  Bentuklahan dataran banjir
Dataran banjir merupakan sutau tempat akumulasi sedimentasi akibat adanya luapan banjir sehingga wilayah ini merupakan daerah yang secara periodik terkena banjir ;
(B)   Bentuklahan sungai meandering
Diakibatkan karena adanya kekuatan dari aliran permukaan pada sungai yang menghantam batuan dengan perbedaan kekompakan batuan sehingga akan terjadi pembelokan arah sungai, belokan sebelah luar merupakan zona dimana material akan tererosi yang disebut sebagai pothole
(D) Point bar
              Belokan sebelah dalam merupakan zona dimana material diendapkan
 (E) Bentuklahan sungai teranyam
Diakibatkan karena banyaknya material dengan ukuran butir besar/ kasar hasil sedimentasi pada gosong sungai biasanya wilayah ini merupakan wilayah yang landai dan datar, serta juga terdapat
 (F) Bentuklahan sungai mati yaitu di dekat bentuklahan meandering
Bentuklahan ini merupakan hasil akhir dari meandering yang membentuk suatu danau tapal kuda (oxbow lake). Pentingnya mengetahui zonasi-zonasi bentuklahan fluvial ini untuk sebagai salah satu faktor dalam menentukan kesesuaian lahan sehingga terciptanya produktivitas lahan yang optimal.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GUNUNG API AKTIF INDONESIA DAN DI DUNIA

TIPE LETUSAN GUNUNG API DAN MATERIAL HASIL ERUSPI GUNUNG API DI INDONESIA MAUPUN LUAR NEGERI A.Gunung Papandayan(Garut,jawa ba...